Senin, 13 April 2009

Tugas 1 Etika Profesi

Pengertian Etika
Etika Berasal dari kata dalam bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Etika menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
- Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
- Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak
- Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak
Etika menurut para ahli …
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance index or reference for our control system”.
Menurut Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Menurut Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Etika, Etiket dan Munafik
Setiap orang yang beretika tidak mungkin munafik, tapi semua orang yang beretiket mungkin bersifat munafik.
karena etika tidak didasari oleh ada atau tidak orang disekitarnya, jadi orang yang beretika, dimanapun dan kapanpun pasti akan berperilaku baik (tidak akan bersifat munafik). contohnya orang yang beretika jika dia diberi amanah untuk menyimpan uang, ia tidak akan mempergunakan uang yang dititipkan kepadanya itu, untuk keperluan pribadinya. karena ia sadar jika ia memakai uang tersebut, maka ia telah melakukan perbuatan yang tidak baik.
Berbeda dengan orang yang beretiket, karena etiket didasari oleh penilaian kesopanan oleh orang-orang disekitar. jadi, bisa saja orang yang beretiket itu bersikap baik pada semua orang yang ditemui, tetapi jika tidak ada orang yang memperhatikannya, dia berbuat yang tidak baik (bermuka dua/munafik). contohnya seseorang yang dititipkan sejumlah uang kepadanya, disaat orang lain berada di sekitarnya, ia tidak mempergunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi. Tapi jika orang-orang yang berada disekitarnya sudah tidak ada, bisa saja ia mempergunakan uang tersebut, karena ia hanya mengetahui bahwa jika tidak ada orang yang mengetahui pekerjaan yang dia lakukan, maka orang akan tetap berpendapat jika dia adalah orang baik.